PRINSIP PERSATUAN DALAM KEBERAGAMAN MASYARAKAT INDONESIA

Oleh : Ela Setyani Dian Palupi, S.Sos.

Guru PPKn SMP Negeri 3 Kedungreja, Kabupaten Cilacap

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang wilayahnya sangat strategis yaitu diantara dua benua dan dua samudera yang kita sebut sebagai Nusantara. Pada jaman dahulu wilayah Nusantara banyak disinggahi para pedagang yang datang dari berbagai negara seperti Arab, India, dan China. Bahkan negara-negara Eropa juga mencari bahan-bahan pokok kebutuhan rakyat sampai ke Nusantara. Ketika berdagang, mereka juga sembari menyebarkan agama dan kebudayaan mereka. Hal ini menjadi penyebab majemuknya masyarakat Indonesia yang terdiri dari beranekaragam suku, agama, ras dan antargolongan.

Keberagaman masyarakat Indonesia merupakan rahmat dan anugerah dari Tuhan Yang Mahakuasa kepada bangsa Indonesia yang harus kita syukuri dan banggakan. Namun kita juga harus menyadari bahwa dengan keberagaman tersebut juga dapat menimbulkan konflik di masyarakat.

Keanekaragaman perlu dipupuk dan dipelihara sehingga memperkaya budaya bangsa dan memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Terdapat lima prinsip yang bisa kita tanamkan untuk menjaga persatuan dalam keberagaman masyarakat Indonesia yaitu :

1. Prinsip Bhinneka Tunggal Ika

Kita harus mengakui bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang memiliki keanekaragaman suku, agama, ras dan antargolongan yang berada dalam naungan Negara Indonesia yang memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang bermakna berbeda-beda tetapi tetap satu jua.

2. Prinsip Nasionalisme Indonesia

Nasionalisme merupakan paham yang mencintai tanah air. Kita mencintai bangsa kita, namun bukan berarti kita merarendahkan bangsa lain yang menjurus pada paham nasionalisme sempit. Salah satu bukti cinta tanah air bisa kita tunjukkan dalam kehidupan sehari-hari seperti menggunakan produk dalam negeri, belajar dengan giat, bekerja dengan penuh rasa tanggung jawab, dan melaksanakan peraturan serta norma-norma yang berlaku.

3. Prinsip Kebebasan yang Bertanggungjawab

Manusia Indonesia adalah makhuk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki kebebasan dan tanggungjawab tertentu terhadap dirinya, sesamanya dan dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Setiap warga negara memiliki kebebasan, tetapi bukan kebebasan yang sebebas-bebasnya. Namun kebebasan yang bisa dipertanggungjawabkan terhadap dirinya sendiri, sesamanya dan di hadapan Tuhan Yang Maha Esa.

4. Prinsip Wawasan Nusantara

Wawasan nusantara merupakan cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya yang merupakan satu kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Dengan wawasan itu kedudukan manusia Indonesia ditempatkan dalam kerangka kesatuan politik, sosial, budaya, ekonomi, serta pertahanan keamanan. Manusia Indonesia merasa senasib sepenanggungan, sebangsa dan setanah air, serta mempunyai satu tekad dalam mencapai cita-cita pembangunan nasional.

5. Prinsip Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan Cita-cita Reformasi

Dengan semangat persatuan Indonesia, kita harus dapat mengisi kemerdekaan serta melanjutkan pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.

Demikianlah lima prinsip persatuan dalam keberagaman masyarakat Indonesia yang harus kita pegang erat supaya bangsa kita menjadi bangsa yang kuat, maju, disegani bangsa lain tanpa terjadi perpecahan dalam masyarakat untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, adil, dan makmur secara merata.